Bab 4 Indeks Harga dan Inflasi

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Silahkan unduh : RPP Indeks Harga dan Inflasi (1 Halaman)

Kompetensi Dasar dan Indikator

KD dan Indikator Indeks Harga dan Inflasi

Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik, model pembelajaran Discovery Learning, metode diskusi peserta didik dapat menganalisis indeks harga  dan inflasi serta menyajikan hasil analisis indeks harga dan inflasi dengan menunjukkan sikap tanggung jawab, mandri, santun dan kerjasama.

Dafatar Isi :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Kompetensi Dasar dan Indikator
Tujuan Pembelajaran
A. Indeks Harga
Video Pembelajaran
Materi Pembelajaran
1) Konsep Angka Indeks dan Indeks Harga
2) Tujuan Penghitungan Indeks Harga
3) Jenis-Jenis Indeks Harga
4) Penghitungan Indeks Harga
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Soal Latihan Indeks Harga
B. Inflasi
Video Pembelajaran
Materi Pembelajaran
1) Pengertian Inflasi
2) Penyebab Inflasi
3) Menghitung Laju Inflasi
4) Jenis-jenis Inflasi
5) Teori Inflasi
6) Dampak Inflasi
7) Cara Mengendalikan Inflasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Soal Latihan Inflasi

Bahan Ajar

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Silahkan Unduh : Power Point Indeks Harga dan Inflasi

A. Indeks Harga

Perhatikan Video Berikut!

Tugas

Perhatikan Video pembelajaran di atas, berikan tanggapan anda mengenai indeks harga dan manfaat indeks harga dalam kehidupan kita sehari-hari, tuliskan pada kolom komentar sertakan nama dan kelas!

Materi Pembelajaran

1). Konsep Angka Indeks dan Indeks Harga

Angka indeks adalah sebuah rasio umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur satu variable pada suatu waktu atau lokasi tertentu relative terhadap besarnya variable yang sama pada waktu atau lokasi yang lain. Setiap variabel yang digunakan haruslah variabel yang terkait dengan angka indeks yang akan dihitung dan digunakan.

Perubahan yang dinalisa dalam angka indeks meliputi;

  • Sederetan nilai sebuah karakteristik dalam waktu yang ber¬samaan dan tempat bersamaan.
  • Dua buah atau lebih karakteristik yang terdapat pada tempat dan waktu yang sama.
  • Nilai sebuah karakteristik di beberapa tempat yang berlainan pada waktu yang sama.

Dalam penyusunan angka indeks, hal-hal yang harus diperhatikan yaitu tujuan penyusunan angka indeks, sumber dan syarat perbandingan data, pemilihan periode dasar dan pemilihan timbangan.

Untuk mengetahui perkembangan inflasi, kita dapat menggunakan indeks harga. Indeks Harga merupakan suatu ukuran statistik untuk menyatakan perubahan-perubahan harga yang terjadi dari suatu periode ke periode lainnya. Indeks harga konsumen merupakan indeks harga yang paling sering digunakan untuk menghitung laju inflasi.

Indeks harga adalah ukuran yang menunjukkan berbagai perubahan yang terjadi pada harga dari waktu ke waktu.

2). Tujuan Penghitungan Indeks Harga

  • Indikator yang digunakan dalam mengukur kegiatan ekonomi secara umum
  • IHPB dapat memberi gambaran tren dalam perdagangan
  • IHK dapat digunakan untuk penetapan gaji
  • Sebagai pedoman pembelian bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki persediaan dalam jumlah besar dan teratur
  • Indeks harga yang berlaku bagi petani memberi gambaran apakah petani semakin makmur atau melarat

3). Jenis-jenis Indeks harga

  • Indeks harga konsumen (IHK), Indeks harga konsumen adalah suatu ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan pada harga komoditas dan jumlah barang yang dibeli konsumen dari waku ke waktu. Indeks harga konsumen biasanya digunakan untuk mengukur besarnya laju inflasi.
  • Indeks harga perdagangan besar, IHPB melihat inflasi dari sisi produsen sehingga juga disebut indeks harga produsen. Indeks harga perdagangan besar merupakan angka indeks yang menunjukkan perubahan pada harga pembelian barang oleh para pedagang besar.
  • Indeks harga yang diterima dan dibayar petani, Indeks harga yang diterima petani adalah indeks harga yang berhubungan dengan penetapan harga dasar untuk barang-barang hasil pertanian. Sementara itu, indeks harga yang dibayar petani berhubungan dengan penetapan harga kebutuhan pertanian, misalnya pupuk, benih, dan obat pembasmi hama. Dengan membandingkan indeks harga yang diterima dan dibayar petani kita bisa melihat kesejahteraan petani. Jika Indeks harga yang diterima lebih besar dari indeks yang dibayar artinya petani sejahtera, sebaliknya ketika Indeks diterima lebih kecil dari yang dibayar maka petani dikatakan melarat.
  • Indeks harga implisit (GDP/GNP deflator) adalah rasio GNP/GDP nominal pada tahun tertentu dengan GNP riil pada pada tahun tersebut. GDP deflator adalah membandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi nominal dengan tingkat pertumbuhan ekonomi riil. Dengan demikian GDP deflator juga bisa dihitung dengan selisih antara Pertumbuhan ekonomi nominal dikurangi Pertumbuhan ekonomi riil. Selisih keduanya merupakan tingkat inflasi.

4). Perhitungan indeks harga

  • Indeks harga agregatif tidak tertimbang

indeks harga agregatif sederhana
Keterangan
IH = Indeks Harga;
Pn = Harga tahun n;
Po = Harga tahun dasar;

  • Indeks harga agregatif tertimbang terdiri dari Laspeyres, Paasche, dan metode tahun khas

indeks harga tertimbang
Keterangan
IL = Indeks Laspeyers;
Pn = Harga tahun n;
Po = Harga tahun dasar;
Qo = Kuantitas tahun dasar;
Qn = Kuantitas tahun ke-n;
∑ = Jumlah;
IP = Indeks Paasche;
IF = Indeks Fisher

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

B. Inflasi

Perhatikan Video Berikut!

Tugas

Perhatikan Video pembelajaran di atas, berikan tanggapan anda mengenai inflasi dan dampak inflasi dalam kehidupan kita sehari-hari, tuliskan pada kolom komentar sertakan nama dan kelas!

Materi Pembelajaran

1). Pengertian dan Konsep Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Kebalikan dari inflasi adalah deflasi yaitu kondisi ketika tingkat harga barang-barang mengalami penurunan terus menerus.

Inflasi adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan harga-harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus.

Dari pengertian di atas, berarti ada tiga komponen yang menjadi indikasi kenaikan harga hingga dikategorikan sebagai inflasi, yaitu sebagai berikut:

a. Adanya kenaikan harga
b. Kenaikan harga bersifat umum
c. Berlangsungnya terus menerus

2). Penyebab Timbulnya Inflasi

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi, akan tetapi secara garis besar timbulnya inflasi disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini.

  1. Kenaikan permintaan melebihi penawaran atau di atas kemampuan berproduksi (demand pull inflation), di mana terjadi inflasi disebabkan oleh naiknya permintaan total terhadap barang dan jasa.
  2. Kenaikan biaya produksi (cost push inflation), di mana inflasi yang terjadi karena meningkatnya biaya produksi, sehingga harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan.
  3. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikkan harga barang.
  4. Adanya pencetakan uang baru oleh pemerintah sehingga menambah jumlah uang beredar. Hal ini biasanya dilakukan pemerintah untuk menutupi defisit anggaran.
  5. Berkurangnya jumlah barang di pasaran, artinya jumlah barang yang ada di pasar atau jumlah penawaran barang mengalami penurunan, sehingga jumlahnya menjadi sedikit sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak yang berakibat harga barang naik.
  6. Adanya desakan dari golongan tertentu untuk memperoleh kredit murah sehingga akan mendorong peningkatan jumlah uang beredar dan kestabilan harga tidak terjamin.
  7. Adanya fluktuasi dari sektor luar negeri (ekspor/impor), investasi, tabungan, penerimaan dan penerimaan negara.
  8. Inflasi dari luar negeri (imported inflation), sehingga barang-barang impor mengalami kenaikan harga.
  9. Inflasi dari dalam negeri (domestic inflation), artinya meningkatnya pengeluaran pemerintah/terjadi defisit anggaran.

3). Menghitung Laju Inflasi

Untuk mengukur besarnya laju inflasi, biasanya digunakan indeks harga konsumen (IHK). Laju inflasi dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

rumus menghitung inflasi

Keterangan :
IHKt = Indeks harga konsumen periode saat ini
IHKt-1 = Indeks harga konsumen periode sebelumnya

4). Jenis-jenis Inflasi

Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang, inflasi dapat dibedakan menjadi :

a) Inflasi menurut tingkat keparahan

  • Inflasi ringan <10% atau (creaping inflation), merupakan suatu gejala ekonomi yang wajar karena masih mudah dikendalikan karena wajar dan tidak menyebabkan krisis ekonomi. Inflasi ringan sering pula disebut sebagai single digit inflation atau inflasi satu digit.
  • Inflasi sedang 10% – 30% atau (moderate inflation), inflasi jenis ini belum membahaykan perekonomian, namun sudah berdampak pada penurunan tingkat kesejahteraan penduduk, terutama yang berpenghasilan tetap karena akan mengurangi daya beli.
  • Inflasi berat 30 % – 100% atau (heavy inflation). Inflasi jenis ini sudah mengacaukan kondisi perekonomian. Kenaikan harga secara drastis akan mendorong masyarakat cenderung lebih suka menimbun barang. Dalam kondisi ini masyarakat enggan menabung karena bunga tabungan lebih rendah dari tingkat inflasi.
  • Inflasi sangat berat > 100% atau (hyper inflation). Inflasi jenis ini perekonomian sudah sangat kacau balau. Kebijakan fiskal maupun moneter yang ditempuh tidak mampu mengendalikan situasi. Inflasi ini bisa mencapai lebih dari 100% per tahun dan tidak hanya berdampak pada bidang ekonomi, tetapi juga bidang politik dan sosial.

b). Laju Kecepatannya

  • Inflasi lunak (wild inflation), inflasi yang kecepatannya kurang dari 5% per tahun,
  • Inflasi cepat (galloping inflation), inflasi yang kecepatannya 5% atau lebih per tahun.
  • Inflasi meroket (sky rocketing inflation) atau hiperinflasi, yaitu inflasi yang kecepatannya lebih dari 10% per tahun.

c). Cakupan Pengaruh

  • Inflasi tertutup (closed inflation), terjadi jika kenaikan harga secara umum hanya berkaitan dengan beberapa barang tertentu saja secara berkelanjutan.
  • Inflasi terbuka (open inflation) terjadi apabila kenaikan harga terjadi secara keseluruhan
  • Inflasi yang tak terkendali terjadi apabila serangan inflasi demikian hebatnya dan setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot.

d). Inflasi menurut penyebab

  • Demand pull inflation, Inflasi yang disebabkan karena kelebihan per­mintaan efektif atas barang jasa sering disebut inflasi sisi per­mintaan (demand side inflation).

deman full inflation

  • Cost push inflation, Kenaikan biaya produksi mengakibatkan harga barang-barang yang ditawarkan akan naik. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi dari bahan baku , harga bahan bakar atau kenaikan upah pekerja, disebut (price push inflation).

cost push inflation

  • Mixed inflation, Pada umumnya, inflasi yang terjadi di berbagai negara adalah campuran antara inflasi tekanan permintaaan (demand full inflation) dengan inflasi dorongan biaya (cost-push inflation).
  • Spiral inflation adalah kenaikan tingkat inflasi yang ter­jadi secara terus menerus, yang muncul dari interaksi antara kenaikan harga output dengan kenaikan harga input. Periode ketika inflasi dan konstraksi terjadi secara bersamaan disebut juga sengan stagflasi. Stagflasi (stagflation) adalah suatu kondisi ketika pertumbuhan ekonomi lambat, pengangguran tinggi, dan inflasi tinggi terjadi secara bersamaan.

e). Menurut asalnya : domestic inflation dan imported inflation

  • Inflasi dari Dalam Negeri (Domestic inflation). baik permintaan maupun penawaran yang disebakan adanya defisit anggaran pemerintah yang mendorog pencetakan uang, kenaikan upah pekerja dan gagal panen
  • Inflasi yang Berasal dari Luar Negeri (Imported inflation), terjadi karena pengaruh kenaikan harga barang-barang impor. Jika barang impor berasal dari negara yang mengalami inflasi, harganya menjadi semakin mahal. Kenaikan harga barang impor ini akan mempengaruhi biaya produksi bagi industri yang bahan baku atau barang modalnya impor.

5). Teori Inflasi

a) Teori Kuantitas (Irving Fisher)

Teori ini menekankan bahwa inflasi dipengaruhi oleh pertambahan jumlah uang beredar dan anggapan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga (faktor psikologis). Menurut teori kuantitas, inflasi hanya, inflasi hanya bisa berlangsung apabila terjadi penambahan jumlah uang yang beredar. Hal ini terlihat pada rumus berikut:

Irving Fisher 1

Sehingga tingkat harga bisa dicari dengan cara jumlah uang berdar dikalikan dengan kecepatan peredaran uang dibagi dengan jumlah transaksi, seperti rumus berikut:

Irving Fisher 2

di mana:
M = Jumlah uang yang beredar
V = Kecepatan peredaran uang yaitu berapa kali uang berpindah tangan
P = Tingkat harga
T = Volume barang dan jasa yang ditransaksikan

Menurut teori kuantitas, apabila jumlah uang yang beredar atau penawaran uang (M) bertambah, maka tingkat harga umum (P) juga akan naik. Hal ini karena anggapan (asumsi) bahwa V dan T konstan atau bergerak stabil. Hubungan langsung antara P dan M seperti yang digambarkan oleh teori kuantitas uang sederhana dapat digunakan untuk menerangkan situasi inflasi.

b) Teori Keynes

Menurut Keynes, inflasi terjadi karena ada sebagian masyarakat yang ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi merupakan proses perebutan bagian rezeki di antara kelompok-kelompok sosial (pelaku-pelaku ekonomi) yang menginginkan bagian lebih besar dari yang bisa disediakan oleh masyarakat (perekonomian) tersebut. Proses perebutan ini terlihat pada keadaan di mana permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia. Hal ini menimbulkan celah inflasi atau inflationary gap.

Celah inflasi timbul karena golongan-golongan masyarakat berhasil mewujudkan keinginan mereka menjadi permintaan efektif (permintaan berdaya beli) terhadap barang dan jasa. Golongan masyarakat tersebut adalah pemerintah, pengusaha dan serikat pekerja. Pemerintah berusaha memperoleh pendapatan yang besar dengan cara mencetak uang baru. Pengusaha melakukan investasi denganmodal yang diperoleh dari kredit bank. Sementara itu, pekerja berusaha memperoleh kenaikan upah/gaji agar bisa lebih banyak membeli barang dan jasa. Inflasi akan terus berlangsung selama jumlah permintaan efektif dari semua golongan masyarakat tersebut melebihi output yang dihasilkan.

c) Teori Strukturalis

Teori ini memberikan perhatian besar terhadap struktur perekonomian di negara berkembang. Inflasi di negara berkembang terutama disebabkan oleh faktor-faktor struktur ekonominya. Menurut teori ini, kondisi struktur ekonomi negara berkembang yang dapat menimbulkan inflasi sebagai berikut:

  1. Ketidakelastisan penerimaan ekspor, nilai ekspor di negara berkembang tumbuh secara lamban dibandingkan pertumbuhan ektor-sektor lain.
  2. Ketidakelastisan penawaran atau produksi makanan di dalam negeri, produksi bahan makanan dalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk dan pendapatan perkapita. Hal ini menyebabkan harga bahan makanan di dalam negeri cenderung naik sehingga melebihi kenaikan harga barang lain.  Pada akhirnya akan mendorong kenaikan upah dan harga barang lain juga ikut naik.

6). Dampak inflasi 

Inflasi yang terjadi dalam suatu negara akan sangat merugikan masyarakat atau konsumen, karena keadaan harga barang dan jasa selalu mengalami kenaikan. Inflasi akan berdampak pada  :

  1. Inflasi dapat menguntungkan produsen namun merugikan seseorang yang pendapatannya tetap karena pendapatan riil merosot,
  2. Inflasi dapat merugikan orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap, karena kekurangan pekerjaan.
  3. Inflasi membebani dunia usaha karena biaya produksi bertambah.
  4. Inflasi merugikan pemerintah, karena mendorong deficit APBN dan cicilan utang meningkat.
  5. Inflasi mengakibat harga barang ekspor semakin mahal sehingga daya saing berkurang
  6. Inflasi mengakibatkan minat orang untuk menabung berkurang karena jumlah bunga berkurang karena inflasi
  7. Inflasi mempengaruhi kalkulasi harga pokok sehingga harga yang ditetapkan dapat terlalu kecil atau terlalu besar

7). Cara mengatasi inflasi

Tingkat inflasi yang tinggi dapat mengganggu jalannya perekonomian suatu negara. Oleh karena itu pemerintah membuat kebijakan untuk mengendalikan inflasi.

a). Kebijakan moneter

Kebijakan moneter moneter adalah tindakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia untuk mengurangi atau menambah jumlah uang beredar. Ketika jumlah uang yang beredar terlalu berlebihan sehingga inflasi meningkat, Bank Indonesia akan segera menerapkan berbagai kebijakan moneter untuk mengurangi peredaran uang (kebijakan moneter kontraktif). Kebijakan moneter untuk mengendalikan inflasi dilakukan dengan cara berikut:

  • Operasi pasar terbuka dengan menjual surat berharga, pemerintah melalui bank sentral menjual surat berharga untuk mengurangi jumlah uang beredar, agar uang masyarakat terserap dalam bentuk surat berharga. Dalam hal ini surat berharga yang dimaksud seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN), atau Surat Berharga Pasar Uang (SBPU).
  • Diskonto dengan menaikkan suku bunga, akibatnya masyarakat cenderung menabung dan keinginan berkonsumsi berkurang. Tingkat bunga berkaitan dengan bank umum dan masyarakat, sedangkan tingkat diskonto merupakan tingkat bunga yang dikenakan pada bank umum. Kalau tingkat diskonto naik, umumnya bank umum juga akan menaikkan tingkat bunga.
  • Kebijakan persediaan kas dengan menaikan giro wajib minimum, bank sentral membuat kebijakan mengurangi jumlah uang beredar dengan jalan menetapkan jumlah minimal persediaan kas di bank-bank umum. Dengan meningkatkan persediaan kas, maka jumlah uang yang diedarkan oleh bank umum menjadi lebih sedikit.
  • Kebijakan kredit dengan cara memperketat syarat pemberian kredit. Jika bank ingin memberikan kredit, harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi pemohon kredit, yang dikenal dengan 5C yaitu Character, Collateral, Capital, Capacity, dan Condition of Economy. Dengan kebijakan kredit ketat ini, bank sentral bisa mengotrol jumlah uang yang beredar di masyarakat. Dengan kebijakan kredit ketat ini, bank sentral bisa mengontrol jumlah uang beredar di masyarakat menjadi lebih sedikit.
  • Dorongan moral, kebijakan yang dilakukan bank sentral dengan mengeluarkan pidato, pengumuman, dan himbauan yang ditujukan pada bank umum dan pelaku ekonomi lainnya dengan tujuan mengurangi jumlah uang beredar.

b). Kebijakan fiskal

Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah (APBN). Untuk mengendalikan inflasi, kebijakan fiskal kontraktif dilakukan pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter kontaktif. Kebijakan fiskal kontraktif merupakan kebijakan yang bertujuan mengurangi daya beli masyarakat dalam rangka mengendalikan inflasi. Kebijakan fiskal mengendalikan inflasi dilakukan dengan cara berikut:

  • Mengurangi pengeluaran pemerintah (kebijakan defisit anggaran), diharapkan pengeluaran agregat (keseluruhan) dalam perekonomian dapat dikendalikan.
  • Menaikan tarif pajak, jika tarif pajak dinaikkan uang yang dibelanjakan oleh masyarakat akan berkurang.

c). Kebijakan non moneter dan non fiskal

Selain kebijakan moneter dan kebijakan fiskal, pemerintah dapat melakukan kebijakan non moneter dan non fiskal dengan cara berikut:

  • Menaikkan hasil produksi, kebijakan ini dilakukan dengan cara menurunkan bea masuk untuk bahan baku ataupun barang jadi. Hal ini akan mengakibatkan impor barang meningkat. Pertambahan jumlah barang di dalam negeri cenderung menurunkan harga.
  • Kebijakan upah, kebijakan ini dilakukan dengan menstabilkan upah atau gaji dengan cara tidak sering dinaikkan, bisa juga menurunkan disposibel income melalui cara menaikkan pajak penghasilan.
  • Pengawasan harga dan distribusi barang, pemerintah menetapkan harga maksimum (harga eceran tertinggi/HET) dan melakukan pengamanan harga. Untuk menghindari pasar gelap pemerintah melakukan operasi pasar dan mentapkan sanksi yang cukup berat bagi pelanggar.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

C. Permintaan dan Penawaran Uang

Perhatikan Video Berikut!

Tugas

Perhatikan Video pembelajaran di atas, berikan tanggapan anda mengenai defini dari permintaan dan penawaran uang, tuliskan pada kolom komentar sertakan nama dan kelas!

Materi Pembelajaran

1). Teori Moneter (Teori Inflasi)

a) Teori Kuantitas (Irving Fisher)

Teori ini menekankan bahwa inflasi dipengaruhi oleh pertambahan jumlah uang beredar dan anggapan masyarakat terhadap kenaikan harga-harga (faktor psikologis). Menurut teori kuantitas, inflasi hanya, inflasi hanya bisa berlangsung apabila terjadi penambahan jumlah uang yang beredar. Hal ini terlihat pada rumus berikut:

Irving Fisher 1

di mana:
M = Jumlah uang yang beredar
V = Kecepatan peredaran uang yaitu berapa kali uang berpindah tangan
P = Tingkat harga
T = Volume barang dan jasa yang ditransaksikan

b) Teori Keynes

Menurut Keynes, inflasi terjadi karena ada sebagian masyarakat yang ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Proses inflasi merupakan proses perebutan bagian rezeki di antara kelompok-kelompok sosial (pelaku-pelaku ekonomi) yang menginginkan bagian lebih besar dari yang bisa disediakan oleh masyarakat (perekonomian) tersebut. Proses perebutan ini terlihat pada keadaan di mana permintaan masyarakat terhadap barang-barang selalu melebihi jumlah barang yang tersedia. Hal ini menimbulkan celah inflasi atau inflationary gap.

c) Teori Strukturalis

Teori ini memberikan perhatian besar terhadap struktur perekonomian di negara berkembang. Inflasi di negara berkembang terutama disebabkan oleh faktor-faktor struktur ekonominya. Menurut teori ini, kondisi struktur ekonomi negara berkembang yang dapat menimbulkan inflasi sebagai berikut:

  1. Ketidakelastisan penerimaan ekspor, nilai ekspor di negara berkembang tumbuh secara lamban dibandingkan pertumbuhan ektor-sektor lain.
  2. Ketidakelastisan penawaran atau produksi makanan di dalam negeri, produksi bahan makanan dalam negeri tidak tumbuh secepat pertambahan penduduk dan pendapatan perkapita.

2). Permintaan Uang

Menurut John Maynard Keynes, permintaan uang dalam masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut (motif masyarakat memegang uang:

  1. Keinginan untuk bertransaksi (Transaction Motive), permintaan uang untuk tujuan transaksi tergantung pada besar kecilnya pendapatan.
  2. Keinginan untuk berjaga-jaga (Precautionary Motive), semakin tinggi pendapatan, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga semakin banyak.
  3. Keinginan untuk berspekulasi (Speculative Motive), menurut Keynes uang dapat digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan. Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tingkat bunga riil.

Kurva permintaan uang memiliki lereng negatif dan posisinya dapat bergeser karena perubahan tingkat pendapatan dan kekayaan masyarakat.Perhatikan gambar berikut:

kurva permintaan uang

Hal yang mempengaruhi permintaan uang adalah biaya menyimpan uang yang ditentukan oleh tingkat bunga. Kurva permintaan uang memiliki slope negatif karena jika tingkat bunga meningkat, permintaan uang turun, dan sebaliknya, ceteris paribus.

pergeseran kurva permintaan uang

Selain tingkat bunga riil, ada faktor-faktor yang dapat menggeser kurva permintaan ke kanan atau ke kiri. Faktor-faktor tersebut antara lain nilai kekayaan masyarakat dan perubahan pendapatan nasional. Kedua faktor tersebut berhubungan positif dengan permintaan uang.

3). Penawaran Uang

Penawaran uang adalah jumlah uang yang tersedia dalam suatu perekonomian. Penawaran uang adalah tugas Bank Indoesia yang dilaksanakan melalui kebijakan moneter.

L = M1 + M2 + M3 + near money

Dimana
L = Penawaran
M1 = uang logam, uang kertas, dan uang giral
M2 = M1 ditambah tabungan non giral dan rekening bank kurang likuid
M3 = M2 ditambah kesepakatan pembelian kembali jangka panjang, deposito jangka panjang, dan aset lain
Near money = kekayaan bentuk lain yang bisa dikonversi dalam bentuk likuid, misalnya obligasi BI

Kurva penawaran uang memiliki slope positif karena berhubungan positif dengan tingkat bunga riil, ceteris paribus.

kurva penawaran uang

Dalam prakteknya, penawaran uang sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter Bank Indonesia. Oleh karena itu bentuk kurvanya berupa garis vertikal yang berarti jumlahnya telah ditetapkan tertentu. Perhatikan gambar berikut:

kurva penawaran uang BI

Faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran penawaran uang adalah inflasi, sehingga pemerintah menurunkan jumlah uang beredar.

Pergeseran kurva kurva penawaran

4). Keseimbangan Pasar Uang

keseimbangan pasar uang

Tingkat bunga keseimbangan terjadi ketika jumlah uang yang diminta tepat sama persis dengan jumlah uang yang ditawarkan. Tepatnya, pada saat kurva MS dan MD. Dalam kurva tersebut, tingkat bunga keseimbangan adalah pada r* dan jumlah uang beredar pada M* (jumlah ini telah ditentukan oleh Bank Indonesia).

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

Soal Latihan Indeks Harga dan Inflasi

Pilihan Ganda (PG)

Soal No 1

Definisi indeks harga yang paling tepat adalah ….

  • Alat untuk mengukur tingkat perubahan harga kelompok barang dan jasa
  • Ukuran yang menunjukkan tentang perubahan-perubahan harga dari waktu ke waktu
  • Pertambahan jumlah uang yang beredar di masyarakat
  • Menurunnya daya beli masyarakat
  • Suatu proses penurunan tingkat harga secara umum

Soal No 2

Perhatikan pernyataan di bawah ini!

  1. Indeks harga dapat dijadikan dasar untuk menetapkan pola/kebijakan ekonomi dan moneter oleh pemerintah
  2. Indeks harga dapat digunakan untuk mengurangi angka pengangguran
  3. Indeks harga perdagangan besar dapat memberikan gambaran atau tren dalam perdagangan
  4. Indeks harga dapat digunakan untuk menentukan kebijakan harga untuk stabilitas ekonomi makro
  5. Indeks harga yang dibayar atau diterima petani dapat menggambarkan apakah petani semakin makmur atau tidak.

Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk peranan indeks harga dalam ekonomi adalah ….

  • (1), (2), dan (3)
  • (2), (3), dan (4)
  • (1), (3), dan (5)
  • (3), (4), dan (5)
  • (2), (3), dan (5)

Soal No 3

Indeks harga yang digunakan untuk mengetahui fluktuasi harga barang yang dihasilkan petani serta dipengaruhi jumlah hasil produksi dan musim adalah ….

  • Indeks harga produsen
  • Indeks harga konsumen
  • Indeks harga PDB deflator
  • Indeks harga yang dibayar petani
  • Indeks harga yang diterima petani

Soal No 4

Perhatikan Matriks di bawah ini!

Soal indeks harga no 4

Jika tahun dasar 2016 maka besarnya indeks harga dengan metode Laspeyres adalah ….

  • 111,11
  • 111,36
  • 112,36
  • 112,59
  • 112,99

Soal No 5

Data Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) Dan Dibayar Petani (Ib) Sebagai Berikut:

Soal indeks harga no 5

Berdasarkan data tersebut pernyataan paling tepat adalah ….

  • Petani Daerah Suka Makmur memiliki tingkat pendapatan lebih tinggi daripada pengeluaran
  • Petani daerah tanjung paling tidak sejahtera jika dibandingkan petani daerah lain
  • Pendapatan petani daerah Suka Maju lebih rendah daripada petani daerah Pariangan
  • Petani daerah Kahuripan paling sejahtera dibandingkan petani daerah lain
  • Kesejahteraan petani daerah Suka Maju lebih rendah daripada petani daerah Pariangan

Soal No 6

Dari data BPS, inflasi Desember 2014 tercatat 2,46 persen, hal ini disebabkan oleh naiknya harga BBM. Dengan kenyataan tersebut dampak perekonomian bangsa Indonesia adalah ….

  • Proyek pembangunan berjalan lancar.
  • Kesadaran menabung masyarakat meningkat.
  • Harga barang-barang dan jasa naik.
  • Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
  • Tidak adanya tindakan spekulasi.

Soal No 7

Terjadinya demand full inflation di pasar barang (output) ditunjukkan oleh pergeseran ….

  • Kurva permintaan agregat ke kiri bawah
  • Kurva permintaan agregat ke kanan atas
  • Kurva penawaran agregat ke kiri atas
  • Kurva penawaran agregat ke kanan bawah
  • Kurva permintaan agregat ke kiri bawah diikuti kurva penawaran agregat ke kanan atas

Soal No 8

Berikut ini Indes harga konsumen pada tahun 2019.

Soal uraian indeks harga 2
Berdasarkan tabel di atas, laju inflasi bulan September 2019 adalah ….

  • 8,01%
  • 7,12%
  • 5,00%
  • 3,51%
  • 1,92%

Soal No 9

Diketahui jumlah uang yang beredar Rp. 250.000.000,00 kecepatan perputaran uang 15, jumlah uang giral Rp. 450.000.000,00, kecepatan perputaran uang giral 6 dan jumlah barang yang diperdagangkan 600. Berapakah tingkat harga ….

  • 10.500,00
  • 10.750,00
  • 11.000,00
  • 11.500,00
  • 11,750,00

Soal No 10

Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997-1998 mengakibatkan harga sembako, seperti beras, minyak goreng, dan gula mengalami kenaikan harga. Untuk mengatasinya pemerintah mengambil kebijakan moneter berupa ….

  • Menaikkan suku bunga bank
  • Mengadakan operasi pasar
  • Menaikkan tariff pajak penghasilan
  • Mengurangi cash ratio bank
  • Membeli surat berharga

Uraian

Soal No 1

Data harga tahun 2016 di pasar tradisional atas komoditas tertentu bawang merah Rp 16.000,00/kg, bawang putih Rp 32.000,00/kg, dan bawang Bombay Rp 26.000,00/kg. Selanjutnya, data harga tahun 2017 atas komoditas bawang merah Rp 19.000,00/kg, bawang putih Rp 36.000,00/kg, dan bawang Bombay Rp 29.000,00/kg. berdasarkan data harga bawang dengan metode tidak tertimbang sederhana hitunglah Indeks harga pada tahun 2017! (25 poin)

Soal No 2

soal uraian indeks harga

Jelaskan apa yang dimaksud dengan angka indeks dan indeks harga serta analisislah angka indeks harga pada tahun 2008? Jelaskan! (25 poin)

Soal No 3

Perhatikan data berikut:

Soal uraian inflasi

Atas dasar perhitungan indeks harga agregat tidak tertimbang, hitunglah laju inflasi negara Y!

Soal No 4

Perhatikan kurva berikut:

cost push inflation

Berdasarkan kurva tersebut, jelaskan bagaimana hubungan antara kenaikan biaya produksi dengan inflasi?

Soal No 5

Bila jumlah uang yang beredar Rp. 8.000.000,00 pendapatan riil yang dicapai perekonomian sebesar Rp. 40.000.000,00 dan k=0,2. Mengapa harga meningkat menjadi 2 kali lipat jika peredaran uang ditambah menjadi Rp.16.000.000,00?

 

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑