Peningkatan kualitas tenaga kerja menjadi salah satu cara mencapai tujuan pembangunan. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, diantaran dengan pendidikan dan pelatihan. Peningkatan kualitas tenaga kerja sebenarnya merupakan investasi sumber daya manusia yang bersifat jangka panjang karena manfaatnya bisa dirasakan dalam waktu yang lama.
Berkut upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja:
- Melalui pendidikan formal
- Melalui pendidikan non formal, yakni antara lain memberikan pelatihan-pelatihan, pemagangan, dan perbaikan kualitas sumber daya manusia.
Secara lebih rinci berikut upaya yang bisa dilakukan :
1). Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Pendidikan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Kualitas pendidikan yang baik dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih berkualitas. Terdapat dua macam sektor pendidikan yang dapat ditingkatkan, yaitu :
- Pendidikan Formal, merupakan program pendidikan wajib yang dibuat oleh pemerintah. Pendidikan formal dibagi menjadi tingkat pendidikan dasar, tingkat pendidikan menengah, dan tingkat pendidikan tinggi. Contoh tindakan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan formal adalah program wajib belajar 12 tahun, program sekolah gratis, program beasiswa bagi siswa berprestasi/kurang mampu, mendirikan sekolah vokasi, dan sebagainya.
- Pendidikan Nonformal, merupakan bentuk tambahan atau pelengkap dari pendidikan formal. Karena berupa tambahan atau pelengkap, bentuk dari pendidikan nonformal dapat berupa kursus, pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dsb. Tindakan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan nonformal adalah dengan memberdayakan lembaga pendidikan nonformal dan terus menyesuaikan diri sesuai dengan kebutuhan keterampilan di dunia kerja yang cenderung berubah – ubah.
2). Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Dengan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan. Hal ini dapat terjadi karena semakin tinggi kualitas kesehatan masyarakat, dapat menjamin tenaga kerja agar dapat bekerja secara optimal dan tidak mudah sakit. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat adalah dengan memperbaiki sistem sanitasi masyarakat, memberikan jaminan kesehatan, menjaga kualitas barang konsumsi, dsb.
3). Menyelenggarakan Program Pemagangan
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan keja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Program magang memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja, sehingga peserta magang dapat mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pekerjaan tersebut dan dapat meningkatkan sikap profesionalisme dalam bekerja.
4). Memberdayakan Balai Latihan Kerja (BLK)
Secara Optimal BLK adalah sarana dan prasarana tempat pelatihan untuk mendapatkan keterampilan atau yang ingin mendalami keahlian di bidangnya masing – masing. Karena bersifat kejuruan, maka keterampilan yang dipelajari dapat digunakan sebagai keahlian kerja langsung sesuai kebutuhan dunia kerja. Balai Latihan Kerja (BLK) atau Balai Latihan Kerja Daerah berada di bawah naungan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Tenaga Kerja di masing – masing daerah di Indonesia. Contoh keahlian yang dipelajari dalam BLK yaitu kejuruan teknik sepeda motor, kejuruan teknisi komputer, keahlian bahasa asing, dsb.
5). Mempercepat Sertifikasi Profesi Tenaga Kerja
Serifikasi merupakan suatu pengakuan terhadap tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan kompetensi kerja yang telah dipersyaratkan, sehingga dapat menjamin kredibilitasnya dalam melakukan pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawab dari tenaga kerja yang bersangkutan. Fungsi dari sertifikasi yaitu meningkatkan semangat kerja, membentuk sebuah komitmen yang kuat, menciptakan tenaga kerja yang memiliki daya saing, dsb.
6). Menyelenggarakan Pelatihan Berkala untuk Meningkatkan Keterampilan Kerja
Sebuah badan usaha dapat berusaha untuk meningkatkan kualitas tenaga kerjanya dengan mengadakan pelatihan berkala. Pelatihan ini dapat bersifat internal atau eksternal. Pelatihan internal berarti bahwa pelatihan tersebut diselenggarakan dan dilaksanakan oleh pihak perusahaan itu sendiri. Sedangkan pelatihan eksternal berarti bahwa pelatihan tersebut diselenggarakan dan dilaksanakan oleh pihak perusahaan yang bekerja sama dengan pakar/ahli sesuai dengan bidangnya.
7). Penerapan Bonus (Reward) dan Sanksi (Punishment)
Pemberian bonus dan sanksi dapat menumbuhkan semangat atau motivasi untuk bekerja lebih baik dari tenaga kerja. Pemberian bonus dapat berupa promosi atau kenaikan upah. Sedangkan pemberian sanksi dapat berupa sebuah peringatan, penurunan jabatan, atau pemotongan gaji. Penggunaan sistem bonus dan sanksi yang tepat dapat membuat tenaga kerja bekerja secara optimal.