Pendapatan Nasional Sebagai Ukuran Kemakmuran Masyarakat

1) Pendapatan Perkapita

Pendapatan per kapita (income percapita) sebagai ukuran kemakmuran masyarakat adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada waktu tertentu. Nilainya diperoleh dari membagi nilai Produk Nasional Bruto (PNB) riil atau Produk Domestik Bruto (PDB) riil dengan jumlah penduduk pada tahu yang sama. Dengan demikian, pendapatan perkapita dapat dihitung dengan rumus :

Rumus-Pendapatan-Per-Kapita

Suatu masyarakat dikatakan mengalami peningkatan kemakmuran jika pendapatan perkapita menurut harga tetap atau pendapatan perkapita riil terus bertambah. Berikut perkembangan pendapatan perkapita Indonesia yang bisa dijadikan ukuran kemakmuran masyarakat Tahun 2014-2018.

Pendapatan Perkapita RI

Kriteri yang digunakan Bank Dunia untuk mengukur kemakmuran masyarakat dengan pendapatan perkapita sebagai berikut:

Pendapatan perkapita menurut bank dunia

2) Distribusi Pendapatan

Selain laju PNB dan pendapatan perkapita, cara yang sering digunakan sebagai ukuran kemakmuran masyarakat dengan tingkat ketimpangan distribusi pendapatan. Ketimpangan distribusi pendapatan bisa dilakukan dengan menghitung kofieisien gini. 

Baca Juga :

Koefisien gini (Gini Ratio) disebut juga dengan indeks gini diukur dengan menggunakan kurva Lorenz. Kurva Lorenz adalah kurva yang menunjukkan ketimpangan distribusi pendapatan.

Kurva Lorenz

Cara menghitung koefisien gini sebagai berikut:

Koefisien Gini

Dengan Kriteria :

Koefisien Gini < 0 : tingkat ketimpangan rendah; koefisien gini antara 0,4-0,5 : tingkat ketimpangan moderat (sedang); koefisien gini antara > 0,5 : tingkat ketimpangan tinggi.

Baca Juga :

Belajar Metode Perhitungan Pendapatan Nasional

metode penghitungan pendapatan nasional

Untuk memperoleh nilai pendapatan nasional disuatu negara, bisa dilakukan dengan 3 (tiga) metode perhitungan pendapatan nasional yaitu :

1. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)

Meliputi penjumlahan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

Baca Juga :

Dalam metode perhitungan pendapatan nasional ini, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan sebagai pemilik faktor produksi atas penyerahan faktor produksinya kepada perusahaan.

Besarnya pendapatan nasional berdasarkan pendekatan pendapatan dirumuskan :

Y = r + w + i + p

Keterangan: Y = Pendapatan Nasional r = Sewa i = Bunga Modal p = Laba Usaha

Contoh : Diketahui data pendapatan sebagai berikut (dalam miliar rupiah) Sewa tanah Rp 60.000,00 Upah Rp 350.000,00 Bunga Modal Rp 50.000,00 Laba Usaha Rp 30.000,00. Hitunglah pendapatan nasional menurut pendekatan pendapatan.

Jawab :

Y = r + w + i + p

Y = 60.000 + 350.000 + 50.000 + 30.000 = Rp. 490.000,00

2. Pendekatan Produksi (Production Approach)

Perhitungan pendadapatan nasional dengan pendekatan produksi meliputi penjumlahan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi)

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai tambah (value added) dari semua sektor ekonomi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun). Nilai tambah adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dan nilai biaya (nilai input), yang berupa bahan baku dan bahan penolong dalam proses produksi.

Perhatikan contoh sederhana perhitungan pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai tambah sebagai berikut. Untuk memproduksi pakaian harus diproduksi terlebih dahulu kain, benang dan kapas. Jika kita menjumlahkan nilai akhir produksi setiap komponen, maka akan terjadi penghitungan ganda (double accounting). Mengapa? Hal ini disebabkan karena dalam nilai akhir pakaian sudah terkandung nilai kain, dalam nilai akhir kain sudah terkandung nilai akhir benang dan seterusnya. Oleh karena itu, untuk memperoleh nila itotal produk yang dihasilkan suatu negara harus dilihat dari nilai tambahnya. Mari kita lihat contoh perhitungan nilai tambah berikut :

Nilai Tambah

Berdasarkan perhitungan di atas, maka besarnya sumbangan bagi pendapatan nasional adalah jumlah seluruh nilai tambah produk kemeja, yaitu Rp 40.000,00, bukan Rp 115.000,00. Adanya perhitungan nilai tambah tersebut akan membuat terhindar dari adanya perhitungan ganda. Dengan demikian pendekatan ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

Y = NTB1 + NTB2 + NTB3 + …. + NTBn

Keterangan : Y = Pendapatan Nasional NTB = Nilai tambah dari setiap sektor ekonomi

3. Pendekatan Pengeluaran (Exspenditure Approach)

Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran meliputi perhitungan jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi, yaitu : Rumah tangga (Consumption=C), Pemerintah (Government=G), Investasi (Investment=I) dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X-M) Empat sektor rumah tangga sebagai pelaku ekonomi yang digunakan sebagai acuan dalam menghitung pengeluaran sebagai berikut:

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan: Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi I = Investasi G = Pengeluaran pemerintah X = Ekspor M = Impor

Baca Juga :

Angka yang diperoleh dari perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran menunjukkan besarnya Produksi Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) masyarakat dalam perekonomian tersebut.

Contoh metode perhitungan pendapatan nasional dengan metode perhitungan pendapatan nasional pengeluaran (dalam milyar rupiah) :

Pengeluaran Konsumsi (Rumah tangga) atau C = 2.000, Investasi (Perusahaan) atau I = 1.000, Pengeluaran Pemerintah (Pemerintah) atau G = 1.000, Ekspor Neto (Luar negeri) atau X – M = 425.

Hitunglah pendapatan nasional dengan metode pengeluaran!

Jawab :

Y = C + I + G + (X – M)

Y = 2.000 + 1000 + 1.000 + 425 = 4.452

Jumlah Pengeluaran : 4.452

Angka yang diperoleh dari menjumlahkan semua pengeluaran sektor ekonomi di atas, yaitu sebesar 4.452 menunjukkan besarnya Produksi Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) masyarakat dalam perekonomian tersebut.

Apa Saja Komponen Pendapatan Nasional?

Komponen pendapatan nasional bisa dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu komponen utama dan komponen penunjang.

1. Komponen utama

Komponen pendapatan nasional yang paling utama dapat dilihat dari pendekatan yang digunakan dalam menghitung pendapatan itu sendiri. Jika dilihat dari sisi pendekatan pendapatan yang digunakan, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari:

  1. sewa (rent) yang diterima pemilik sumber daya alam;
  2. upah/gaji (wage) yang diterima tenaga kerja;
  3. bunga (interest) yang diterima pemilik modal;
  4. laba (profit) yang diterima pemilik skill/kewirausahaan.

Baca Juga :

Apabila dengan menggunakan pendekatan produksi maka pendapatan nasional memiliki komponen pendapatan nasional sebagai berikut:

  1. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan;
  2. pertambangan dan penggalian;
  3. industri pengolahan;
  4. listrik, gas dan air minum;
  5. bangunan;
  6. perdagangan, hotel dan restoran;
  7. pengangkutan dan komunikasi;
  8. bank dan lembaga keuangan lainnya;
  9. sewa rumah;
  10. pemerintah dan pertahanan;
  11. jasa-jasa.

Sedangkan dilihat dari pendekatan pengeluaran, maka komponen pendapatan nasional terdiri dari:

  1. konsumsi/consumption (C);
  2. investasi/investment (I);
  3. pengeluaran pemerintah/government expenditure (G);
  4. selisih ekspor dengan impor/export – import (X – M).

2. Komponen Pendukung 

Unsur lain yang mendukung komponen pendapatan nasional yaitu konsumsi (C), tabungan (S) dan investasi (I).

a. Konsumsi

Konsumsi ini adalah konsumsi nasional yang berhubungan dengan laju pengeluaran dengan pendapatan nasional. Walaupun demikian, tambahan pengeluaran konsumsi tidak otomatsi menambah pendapatan. Sebab, tidak semua pendapatan digunakan untuk konsumsi. Sebagian lagi digunakan untuk tujuan menabung atau investasi. Dengan rumus sebagai berikut.

Y = C + I/S

b. Tabungan

Sisa pendapatan yang tidak habis dikonsumsi merupakan tabungan. Jika pendapatan seseorang meningkat, semakin besar kemungkinan ia menabung. Besarnya tingkat pendapatan nasional akan mempengaruhi tingkat tabungan nasional, dan tabungan di bank dapat diberdayakan untuk investasi yang pada akhirnya dapat menunjang pendapatan nasional.

c. Invetasi

Investasi merupakan pengaktifan tabungan masyarakat dalam produksi. dalam rangka untuk memperoleh laba. Artinya adalah bahwa investasi akan tergantung pada tingkat tabungan, semakin besar tabungan masyarakat, semakin besar pula kemungkinan investasi. Semakin besar investasi, semakin banyak lapangan kerja dibuka, yang akhirnya memperbesar pendapatan nasional.

Baca Juga :

Apa Manfaat dari Penghitungan Pendapatan Nasional?

Manfaat menghitung pendapatan nasional antara lain sebagai berikut:

  1. Mengetahui dan menelaah susunan atau struktur perekonomian
  2. Membandingkan atau melihat kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu
  3. Membandingkan perekonomian antar negara/daerah
  4. Merumuskan kebijakan pemerintah

Baca Juga :

Konsep dan Pengertian Pendapatan Nasional yang Harus Kamu Tahu

Pengertian Pendapatan nasional adalah jumlah total pendapatan yang diterima oleh masyarakat suatu negara sebagai bentuk balas jasa berhubungan dengan proses produksi barang dan jasa.

1) Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB)

Dalam pendapatan nasional, selain membahas tentang pengertian pendapatan nasional, kita juga megenal konsep pendapatan nasional pertama yaitu PDB. PDB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi di wilayah tertentu (tanpa memperhatikan kewarganegaraan) selama 1 tahun. Termasuk jasa dari perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut juga dijumlahkan. Perhitungan pendapatan nasional yang menghasilkan besarnya Produk Domestik Bruto adalah menghitung pendapatan nasional dengan menggunakan konsep “kewilayahan” yaitu menghitung jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh penduduk yang ada di wilayah tersebut, baik kegiatan produksi oleh warga negara sendiri maupun warga negara asing.

GDP

2) Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB)

Pengertian pendapatan nasional GNP merupakan jumlah dari seluruh nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar yang dihasilkan dalam setahun. Dalam jumlah barang akhir itu termasuk barang konsumsi maupun barang modal.

GNP

Konsep pendapatan nasional GNP merupakan perhitungan pendapatan nasional dengan menggunakan konsep “kewarganegaraan”, yaitu dengan menghitung besarnya nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara sendiri, baik di dalam negeri sendiri maupun di luar negeri. Dengan memperhatikan persamaan tersebut, apabila GDP lebih besar dari pada GNP, maka dapat disimpulkan bahwa pendapatan dari faktor produksi di dalam negeri yang berasal dari luar negeri lebih besar dibandingkan dengan pendapatan dari faktor produksi dalam negeri yang ada di luar negeri. Keadaan semacam ini biasanya sering ditemui di negera sedang berkembang. Sebaliknya apabila GNP lebih besar darpada GDP, itu berarti pendapatan dari fakor produksi dari luar negeri lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan dari faktor dalam negeri yang ada di luar negeri. Keadaan ini berlaku untuk negara maju.

3) Net National Product (NNP)

Pengertian pendapatan nasional NNP adalah seluruh nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam satu tahun. Cara untuk menghitung NNP adalah GNP dikurangi dengan penyusutan. Penyusutan artinya penyusutan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi atau barang modal.

NNP

4) Net National Income (NNI)

Pengertian pendapatan nasional NNI adalah produk nasional neto dikurangi pajak tidak langsung. Pajak tidak langsung merupakan unsur pembentuk harga pasar, tetapi tidak termasuk dalam biaya faktor produksi. Pajak ini dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh pajak tidak langsung adalah pajak penjualan, bea masuk, dan cukai. NNI dapat dirumuskan sebagai berikut :

NNI

5) Personal Income (PI)

Pengertian pendapatan nasional PI adalah jumlah penerimaan yang diperoleh setiap orang dalam masyarakat. Balas jasa yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi tidak seluruhnya merupakan pendapatan perseorangan, karena masih ada sebagian laba yang ditahan sebagai simpanan intern, pajak perseorangan, dan iuran untuk jaminan sosial. Di samping itu terdapat penerimaan yang tidak merupakan balas jasa dalam proses produksi, tetapi merupakan bantuan/subsidi dari pemerintah bagi para bekas pejuang, dana sosial yang disediakan oleh pemerintah yang disebut dengan transfer payment.

Baca Juga :

Dalam konsep pendapatan nasional ini, transfer payment adalah penerimaan yang bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi tahun ini, melainkan sebagai balas jasa untuk tahun-tahun sebelumnya atau pembayaran kepada seseorang yang sebenarnya berasal dari pendapatan orang lain. Contohnya pembayaran dana pensiun, tunjangan veteran, dan tunjangan sosial bagi para pengangguran. Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut :

PI

6) Disposable Income (DI)

Pengertian pendapatan nasional Disposable Income adalah pendapatan yang diterima seseorang yang siap digunakan untuk keperluan konsumsi maupun untuk ditabung. Besarnya pendapatan perseorangan dikurangi pajak langsung (misal pajak penghasilan). Pendapatan ini dirumuskan sebagai berikut :

DI

7) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pengertian pendapatan nasional PDRB adalah jumlah nilai produksi berupa barang dan jasa yang dihasilkan suatu daerah tertentu (regional) selama satu tahun tertentu. Dalam perhitungan PDRB termasuk juga produk yang dihasilkan oleh perusahaan asing yang beroperasi di daerah tersebut. Hanya saja karena PDRB skalanya adalah daerah, penghitungan PDRB jarang dipelajari dalam pembelajaran mengenai pendapatan nasional.

Berikut ini langkah perhitungan dalam konsep pendapatan nasional sehingga diperoleh pendapatan disposibel:

Penghitungan PN

Agar dapat lebih memahami konsep pendapatan nasional, perhatikan cara perhitungan dalam konsep pendapatan nasional berikut ini.

Soal PN

Baca Juga :

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi : Pengertian Biaya Peluang, Simak Penjelasannya

biaya peluang

Biaya peluang adalah biaya kesempatan (untuk memperoleh sesuatu) yang hilang karena kita memilih alternatif lain. Selain pada pilihan mengkonsumsi barang, biaya peluang juga berlaku dalam memproduksi barang dan jasa yang memerlukan pengorbanan. Sumber daya ekonomi seperti tenaga kerja apabila sudah digunakan untuk memproduksi suatu barang, maka pada waktu yang sama tidak dapat digunakan untuk memproduksi barang lain. Untuk mempermudah pembahasan, kita dapat menggunakan kurva kemungkinan produksi (Production Possibility Curve/PPC atau Poduction Possibility Frontier/PPF).

Kurva kemungkinan produksi adalah kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan kombinasi output (barang/jasa) maksimum yang dapat dihasilkan pada suatu waktu ketika sumber daya dan teknologi digunakan sepenuhnya.

Baca Juga :
Materi Ilmu Ekonomi dan Sistem Ekonomi
Pengertian Ilmu Ekonomi Secara Umum dan Menurut Para Ahli

Kurva kemungkinan produksi menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang atau kelompok barang yang dapat diproduksi dengan jumlah tenaga kerja tertentu seperti pada contoh berikut ini :

kurva-kemungkinan-produksi

Pada titik A, seluruh tenaga kerja dan sumber daya yang ada dialihkan untuk memproduksi makanan saja (tidak ada produksi pakaian). Jumlah makanan yang dihasilkan sebanyak 15.000 unit. Pada titik B sejumlah tenaga kerja dan sumber daya dipindahkan dari produksi makanan ke produksi pakaian. Akibatnya produksi makanan menurun (15.000-14.000 = 1.000 unit) dan produksi pakaian yang dihasilkan sebanyak 1.000 unit. Demikian seterusnya untuk titik C, D, E dan F. Semakin banyak tenaga kerja dan sumber daya dialihkan dari produksi makanan ke produksi pakaian, maka jumlah makanan yang diproduksi semakin berkurang. Titik F menggambarkan bahwa semua tenaga kerja telah dialihkan pada produksi pakaian. Titik G menggambarkan bahwa produksi tidak mungkin terjadi karena diluar kemampuan tenaga kerja dan sumber daya yang ada. Titik H menggambarkan bahwa produksi mungkin saja terjadi, hanya saja tenaga kerja dan sumber daya belum digunakan secara maksimal atau masih ada tenaga kerja dan sumber daya yang tersisa.

Baca Juga :
Prinsip, Motif, Tindakan, Hukum, dan Politik Ekonomi yang Wajib Diketahui
3 Pembagian Ilmu Ekonomi yang Wajib Diketahui

Dalam konteks pekerjaan, biaya peluang timbul karena keterbatasan kesempatan untuk melakukan pekerjaan. Hal ini mengharuskan pekerja melakukan pilihan terbaik atas peluang yang ada. Berdasarkan upah atau penghasilan yang diterima maka timbulah biaya eksplisit untuk pekerjaan yang dipilih dan biaya implisit atau biaya peluang atas pekerjaan yang tidak dipilih. Biaya peluang dalam hal ini adalah biaya terbaik yang dikorbankan atas pilihan yang tidak diambil.

Perhatikan contoh berikut:

Seorang setelah lulus SMA ditawari bekerja di perusahaan perusahaan sepatu dengan gaji Rp 1.500.000,00 per bulan, di bengkel Rp 1.700.000,00 per bulan, dan di perusahaan tekstil dengan gaji Rp 2.000.000,00 per bulan. Apabila orang tersebut memilih bekerja di perusahaan tekstil maka biaya eksplisitnya adalah Rp 2.000.000,00 berdasarkan pilihan yang diambil. Sedangkan biaya peluangnya merupakan pilihan terbaik yang dikorbankan yaitu bekerja di bengkel Rp 1.700.000,00. Biaya peluang tidak bisa jumlahkan karena perusahaan sepatu dan bengkel tidak bisa dilakukan secara bersamaan.

Baca Juga :
Tahukah Anda Apa Itu Kelangkaan? Begini Cara Mengatasinya
Tahukah Anda Masalah Ekonomi Klasik dan Modern? Simak Penjelasannya
Apa itu Sistem Ekonomi? Ini dia 5 Jenis Sistem Ekonomi yang Wajib Diketahui

5 Bidang Manajemen yang Umum Dalam Sebuah Perusahaan

bidang manajemen

Setiap perusahaan tebagi-bagi dalam berbagai macam bidang dalam menjalankan usahanya. Setiap bidang perusahaan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya,guna mencapai satu tujuan.

1. Manajemen produksi

Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Produksi pada hakikatnya adalah segala kegiatan manusia untuk menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa. Kegiatan produksi tersebut membutuhkan faktorfaktor produksi. Peranan manajemen produksi adalah mengkombinasikan faktor-faktor produksi sehingga proses produksi dapat berlangsung dengan efisien. Kegiatan produksi mencakup pengaturan berbagai fasilitas, baik dana maupun sumber daya untuk menghasilkan produk yang berupa barang atau jasa. Pada prinsipnya kegiatan produksi meliputi hal berikut:

  1. Perencanaan produksi, mencakup: jenis barang yang diproduksi, jumlah barang yang akan diproduksi, desain produksi, bahan baku yang dibutuhkan, cara pengolahan. Faktor-faktor yang perlu diperhitungkan sebagai berikut : 1) Sifat dari proses produksi 2) Jenis dan kualitas dari barang-barang yang akan diproduksi
  2. Seleksi dan desain produk dengan memerhatikan selera konsumen. Keputusan mengenai desain produk ini akan diperoleh melalui riset dan pengembangan yang dilakukan perusahaan secara terus menerus.
  3. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan. Penentuan proses produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan produk akan menentukan jenis peralatan yang dipakai dalam proses produksi. Dalam hal ini terdapat dua jenis proses produksi yang biasa dipakai, yaitu : produksi terus menerus atau produksi terputus-putus berdasarkan pesanan.
Baca Juga :
Materi Manajemen
Konsep Manajemen : Pengertian Manajemen, Mengapa Manajemen Dibutuhkan?
Tingkatan Manajemen dalam Ilmu Ekonomi

2. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi.

  1. Kegiatan manajemen pemasaran terdiri atas: menganalisis kesempatan pasar, memilih pasar, mengembangkan pemasaran, mengelola kegiatan pemasaran
  2. Konsep dasar kegiatan pemasaran yaitu: konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, dan konsep pemasaran.

3. Manajemen personalia

Manajemen personalia adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan terhadap personalia sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan secara maksimal. Kegiatan manajemen personalia terdiri dari aspek-aspek pengadaan tenaga kerja, pengembangan tenaga kerja dan pemanfaatan tenaga kerja.

  1. Pengadaan Tenaga Kerja
  2. Pengembangan Tenaga Kerja, meliputi pendidikan dan latihan, mutasi jabatan, delegasi, promosi dan konseling
  3. Pemanfaatan Personalia, meliputi pemberhentian, pemensiunan, dan motivasi
Baca Juga :
14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol yang Wajib Kamu Ketahui
6 Unsur Manajemen (6M) yang Wajib Kamu Ketahui
Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli dan Fungsi Manajemen Secara Umum

4. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan berhubungan dengan tanggung jawab atas dana, baik pengumpulan dana (intern dan ekstern) maupun penggunaannya dan pengelolaannya agar dapat dicapai efisiensi dana dalam perusahaan. Beberapa aspek yang termasuk kegiatan manajemen keuangan adalah sebagai berikut.

  1. Merencanakan dan melaksanakan kerja sama dengan pihak yang terkait dalam mencari dana.
  2. Mengkoordinasikan berbagai keputusan keuangan yang menyangkut investasi, baik sumber maupun penggunaannya, baik intern maupun ekstern serta jangka waktunya.
  3. Berintegrasi dengan pihak lain agar perusahaan lebih efisien dalam beroperasi.
  4. Mengawasi keuangan dengan mengadakan catatan dan laporan perusahaan.

5. Manajemen Administrasi

Manajemen administrasi merupakan pengelolaan tentang dokumen dan catatan yang bermanfaat dan bernilai bagi perusahaan atau dapat disebut sebagai bagian dokumentasi dan pencatatan. Kegiatan di berbagai bidang manajemen itu memerlukan pencacatan. Pencatatan inilah yang menjadi lingkup kerja manajemen administrasi, seperti catatan kedisiplinan dan kinerja karyawan dibagian personalia, dibagian keuangan catatan kekayaan dan peralatan yang dimiliki perusahaan, dan lain sebagainya. Bagian manajemen administrasi harus mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi perusahaan.

Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli dan Fungsi Manajemen Secara Umum

fungsi manajemen

1) Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli

Para ahli mengelompokkan fungsi manajemen secara berbeda. Seperti berikut ini,

  • George R. Terry menyatakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling (POAC).
  • Luther Gullick, Mengemukakan bahwa fungsi manajemen meliputi perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), perencanaan karyawan (Staffing), pengarahan (Direkting), pengoordinasian (Coordinating), pelaporan (Reporting), dan penganggaran (Budgeting) (POSDrCrRB).
  • Sondang Siagian, Ia mendeskripsikan fungsi manajemen sebagai perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi, dan pengendalian.
  • John Rober, Menurut pendapatnya fungsi manajemen mencakup perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, dan pengendalian.
  • Harold Koontz dan Cyrill O’Donnel menyatakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing, dan Controlling (POSDC).

2) Fungsi Manajemen Di Perusahaan Secara Umum

Secara umum fungsi-fungsi manajemen tersebut diatas mempunyai kesamaan yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen diatas adalah universal dan digunakan diperusahaan-perusahaan besar, kecil, maupun multinasional, organisasi kemasyrakatan, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut dibahas fungsi-fungsi manajemen:

a. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan, strategi, dan kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan.

Baca Juga :
Materi Manajemen
Konsep Manajemen : Pengertian Manajemen, Mengapa Manajemen Dibutuhkan?
Tingkatan Manajemen dalam Ilmu Ekonomi

Beberapa kegiatan yang harus diperhatikan dalam perencanaan, di antaranya sebagai berikut:

  1. Menentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.
  2. Merumuskan kebijakan dan prosedur.
  3. Melakukan peninjauan secara berkala.

Perencanaan itu meliputi apa, kapan, dimana, siapa,mengapa dan bagaimana, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan 5W + 1H:

  • What: apa yang akan dituju atau dicapai dalam sebuah organisasi. Hal ini penting agar semua bagian organisasi mampu bekerja.
  • Where : dimana lokasi yang dipilih untuk lokasi perusahaan dengan berbagai pertimbangan tingkat strategis tidaknya. Baik untuk mendekatkan dengan konsumen, mendekatkan kepada bahan baku, ketersediaan fasilitas dan lain sebagainya.
  • When : kapan waktu-waktu yang dipilih untuk memulai atau rentang waktu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Hal ini wajib diketahui oleh seorang manajer.
  • Who : siapa orang-orang yang dipilih untuk menjalankan strategi dan rencana yang telah ditentukan karena manjemen itu sendiri merupakan usaha menyelesaikan pekerjaan melalaui orang lain.
  • Why : mengapa hal tersebut menjadi tujuan bukan yang lain, dan manjer harus bisa memberi alasan yang disertai hasil analisnya.
  • How : setelah semuanya ditentukan tinggal bagaimana, yaitu bagaimana rencana dilaksanakan berdasarkan pada pertimbangan efektivitas terbaik untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan tersebut.

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah proses pembagian tugas, wewenang, dan sumber daya di antara anggota organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengorganisasian diperlukan tahapan- tahapan sebagai berikut:

  1. Penentuan dan penelitian kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan- tujuan perusahaan;
  2. Pengklasifikasian kegiatan-kegiatan organisasi atau perusahaan;
  3. Pembagian tugas kepada setiap kelompok yang telah ditentukan sesuai dengan keahliannya.

Berikut ini beberapa Tipe dan bentuk organisasi

  • Bentuk organisasi garis, bentuk ini merupakan bentuk yang lazim dan paling dikenal saat ini. dalam bentuk ini biasanya ada satu atasan yang memimpin beberapa kepala bagian yang membawahi anggota secara langsung.
  • Bentuk organisasi fungsional, dalam bentuk organisasi ini, perusahaan dibagi menurut pekerjaan tiap-tiap tim dari suatu produk. Misalnya perusahaan sepeda motor dibagi dalam unit mesin, unit roda, dan unit kerangka, dimana setiap unit bertanggung jawab pada beberapa manajer menengah,yaitu manajer produksi, manajer keuangan, manajer pemasaran. Sementara itu, setiap pekerja disuatu bagian, misalnya bagian ban, hanya bertanggung jawab pada bagiannya saja.
  • Bentuk organisasi matriks, bentuk ini merupakan perbaikan dari bentuk fungsional. Pekerja setiap unit tidak hanya bertanggung jawab dan mengerjakan bagiannya saja, tetapi juga unit yang lain, sehingga diperlukan multi pengetahuan dan kemampuan. Misalnya karyawan bagian produksi tetap bekerja dibidang produksi, namun mereka harus bisa bekerja disemua bagian unit produksi. Sebagai contoh, diperusahaan A yang menghasilkan produk sabun dan makanan, maka karyawan yang bekerja dibagian sabun juga harus bisa bekerja dibidang makanan, dan sebaliknya. Meskipun demikian, hal ini tak berarti bahwa bagian produksi makanan juga bertugas di bagian produksi sabun.

c. Actuating (Penggerakan)

Penggerakan merupakan kegiatan menggerakkan orang-orang untuk mencapai tujuan dengan strategi yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan organisasi yang telah dibentuk. Menggerakkan orang atau bawahan terkait erat dengan motivasi orang perorang menurut Abraham Maslow, orang memiliki kebutuhan yang secara hirarki harus dipenuhi dulu secara berurutan, antara lain sebagai berikut.

  1. Kebutuhan fisik : makan, pakaian, dan tempat tinggal
  2. Kebutuhan keselamatan : memiliki rasa aman dari manapun
  3. Kebutuhan bermasyarakat: keinginan bergaul, diterima, diperlakukan sama
  4. Kebutuhan aktualisasi diri

d. Directing (Pengarahan)

Pengarahan sering disebut juga dengan pengaturan (leading), yaitu proses memotivasi, membimbing, dan mengarahkan karyawan dalam rangka mencapai tujuan. Seorang pemimipin dituntut untuk dapat berkomunikasi, memberikan petunjuk, berinisiatif, serta dapat memberikan stimulus kepada para karyawannya.

Baca Juga :
14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol yang Wajib Kamu Ketahui
6 Unsur Manajemen (6M) yang Wajib Kamu Ketahui
5 Bidang Manajemen yang Umum Dalam Sebuah Perusahaan

Menurut G.R Terry membagi tipe-tipe kepemimipinan dalam organisasi menjadi 6 macam, yaitu sebagai berikut.

  1. Tipe Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership), yaitu segala sesuatu tindakannya dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi baik secara lisan atau langsung yang dilakukan oleh pemimpin yang bersangkutan.
  2. Tipe Kepemimpinan Non Pribadi (Non Personal Leadership), yaitu segala suatu kebijaksanaan yang menjalankan perusahaan dilaksanakan melalui bawahannya dengan mempergunakan media non pribadi baik rencana atau perintah.
  3. Tipe Kepemimpinan Otoriter (Autoritorian Leadership) yaitu ia bekerja menurut peraturan yang berlaku secara ketat dan intruksi-intruksi harus ditaati.
  4. Tipe Kepemimpinan Demokratis (Democratic Leadership), yaitu kepemimpinan yang menganggap dirinya bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggungjawab mengenai terlaksananya tujuan bersama.
  5. Tipe Kepemimpinan Paternalistis (Paternalistic Leadership), yaitu kepemimpinan yang dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok.
  6. Tipe Kepemimpinan Menurut Bakat (Indogenious Leadership), yaitu kepemimpinan yang timbul kelompok-kelompok organisasi informal yang melahirkan bidang keahlian dimana ia ikut berkecimpung pada organisasi tersebut.

e. Controlling (pengawasan)

Pengawasan atau disebut juga pengendalian, yaitu fungsi manajemen yang berhubungan dengan prosedur pengukuran hasil kerja terhadap tujuan perusahaan. Dengan kata lain, pengontrolan atau pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Terdapat empat hal penting dalam pengawasan antara lain:

  1. Menentukan standar atau tolok ukur prestasi kerja;
  2. Mengukur hasil kerja dengan standar yang ada;
  3. Membandingkan prestasi dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan;
  4. Mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki hasil kerja yang tidak sesuai dengan standar atau tolok ukur

6 Unsur Manajemen (6M) yang Wajib Kamu Ketahui

unsur manajemen

Menurut Sukardi (2009) Unsur-unsur manajemen, terdiri atas manusia, mekanisme kerja, dan tujuan.

Baca Juga :
Materi Manajemen
Konsep Manajemen : Pengertian Manajemen, Mengapa Manajemen Dibutuhkan?
Tingkatan Manajemen dalam Ilmu Ekonomi
  1. Man (manusia), unsur yang utama dalam manajemen untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya adalah manusia atau man. Manusia diperlukan dalam manajeman untuk melaksanakan beberapa aktivitas dalam mencapai tujuan, misalnya dalam kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
  2. Money (uang), untuk melakukan berbagai kegiatan diperlukan uang. Uang digunakan untuk menggaji pegawai, membeli peralatan-peralatan, membeli bahan-bahan baku, dan sebagainya.
  3. Material (bahan-bahan material), material digunakan sebagai bahan dasar yang digunakan dalam proses produksi, misalnya pada perusahaan roti. Perusahaan roti tentunya akan membutuhkan bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, gula, dan sebagainya untuk menghasilkan roti
  4. Machine (mesin), mesin digunakan oleh manajemen dalam proses pelaksanaan kegiatan. Mesin telah banyak membantu manusia dalam pekerjaannya dalam pencapaian tujuan.
  5. Methods (cara kerja), methods atau metode adalah cara melakukan pekerjaan. Agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat efektif dan efisien maka diperlukan berbagai alternative.
  6. Market (pasar), bagi badan usaha yang khususnya bergerak di bidang industri maupun badan usaha lain yang bertujuan mencari laba, maka unsur manajemen yang penting lainnya adalah pasar. Tanpa adanya pasar untuk memperkenalkan, memasarkan atau menjual hasil produksi maka tujuan badan usaha tersebut tidak akan tercapai.
Baca Juga :
14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol yang Wajib Kamu Ketahui
Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli dan Fungsi Manajemen Secara Umum
5 Bidang Manajemen yang Umum Dalam Sebuah Perusahaan

14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol yang Wajib Kamu Ketahui

prinsip manajemen

Dalam pelaksanaannya, manajemen senantiasa berpegang pada 14 prinsip manajemen yang dicetuskan oleh Henry Fayol (Aisyah dan Mimin, 2009) berikut.

Baca Juga :
Materi Manajemen
Konsep Manajemen : Pengertian Manajemen, Mengapa Manajemen Dibutuhkan?
Tingkatan Manajemen dalam Ilmu Ekonomi
  1. Pembagian kerja (Job Distribution), dapat didasarkan atas tingkat pendidikan, peran dan kinerja karyawan, dan pengalaman yan telah dimiliki karyawannya.
  2. Wewenang (Authority), manajemen dapat berjalan kalau pelaksanaan perintah itu dilakukan oleh pihak yang memiliki wewenang, yakni atasan yang terkait.
  3. Kesatuan perintah (Unity of Command), perintah yang beragam dapat membuat karyawan bingung untuk menentukan prioritas pengerjaannya.
  4. Disiplin (Dicipline), sesuai dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan merupakan salah satu elemen penting dalam keberhasilan seorang manajer.
  5. Kepentingan Bersama Lebih Diutamakan dari Kepentingan Pribadi, kepentingan perorangan yang lebih diutamakan dapat mengganggu keharmonisan dan kelancaran organisasi di perusahaan.
  6. Kesatuan Arah (Unity of Direction), akan lebih memudahkan bawahan melakukan tugasnya. Tujuan suatu pekerjaan yang dilakukan bawahan haruslah jelas tidak boleh berifat dualisme.
  7. Pemberian Upah, sebagai balas jasa yang dilakukan secara adil akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.
  8. Sentralisasi (Centralization), penentuan aturan berada pada pimpinan saja untuk menjaga keseimbangan dan kesatuan perintah sehingga bisa diberikan secara tepat dan cepat. Namun asas desentralisasi perlu dilakukan juga pada tataran tertentu yang tidak mengganggu keseragaman dan kesatuan perintah.
  9. Jenjang Jabatan ( Levels of Position), adanya tingkatan atau pangkat mencerminkan tugas dan tanggung jawab setiap pihak yang ada diperusahaan.
  10. Tata Tertib (Company Regulations), untuk mewujudkan sikap disiplin, maka disiplin harus mengacu pada aturan baku perusahaan.
  11. Persamaan (Equality), tidak murni sama, namun secara umum setiap manusia berkeinginan diperlakukan sama. Baik manajer maupun pekerja sama-sama berkeinginan mendapatkan gaji yang layak, mendapatkan pengakuan dan lainnya.
  12. Kestabilan staf (stability), kestabilan lingkungan kerja sangat diperlukan. Bila ada salah satu posisi berganti-gantian orang yang menempatinya, hal ini menunjukkan adanya kekurangan dalam manajemen dan sedikit banyaknya akan berpengaruh pada kelancaran pekerjaan.
  13. Inisiatif (Inisiatif), inisiatif bawahan untuk berkembang dan menjalankan tugas sesuai dengan keadaannya perlu dimunculkan dalam setiap pekerja, agar mereka merasa diperlakukan dengan semestinya.
  14. Semangat Korp (Esprit de Corps ), perasaan senasib sepenanggungan terhadap semua pihak dalam satu perusahaan sehingga keakraban akan timbul dilingkungan kerja. Namun demikian, keakraban yang terbangun hendaknya tidak mengganggu pekerjaan.
Baca Juga :
6 Unsur Manajemen (6M) yang Wajib Kamu Ketahui
Fungsi Manajemen Menurut Para Ahli dan Fungsi Manajemen Secara Umum
5 Bidang Manajemen yang Umum Dalam Sebuah Perusahaan

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑